Prambanan Jazz Mendadak Dangdut Gara-gara NDX AKA

Prambanan Jazz Mendadak Dangdut Gara-gara NDX AKA
Duo penyanyi NDX AKA Yonanda Frisna dan Fajar Ari (bertopi) dalam Prambanan Jazz 2017, Minggu (20/8). Foto: Dedi Yondra/JawaPos.Com

Kedua penyanyi itu menunjukkan keahlian dalam melantunkan bait-bait berbahasa Jawa. Pada bagian reff, giliran penonton yang ikut bernyanyi.

NDX AKA merupakan idola baru panggung musik di Jogjakarta saat ini. Nama grup itu diambil dari gabungan ND yang berarti inisial bagi Nanda dan huruf X dari kata extreme.

NDX AKA mantap memilih jalur dangdut. Namun, mereka menggabungkannya dengan gaya bernyanyi ala rapper.

Pada bagian lirik, NDX AKA menggunakan bahasa Jawa. Fajar dan Yonanda menulis lagu sederhana yang semua terinspirasi dari kisah cinta mereka yang pahit karena bertampang pas-pasan dan bukan dari kalangan berada.

NDX AKA mulai menyebarluaskan lagu-lagu mereka pada 11 September 2011. Dari sana mereka membuka akses kepada publik untuk bisa mendengar dan mengunduh lagu-lagu secara gratis.

Popularitas NDX AKA makin dikenal pada 2014 saat merilis video bertajuk Bojoku Digondol Bojone di situs YouTube.(ded/JPC)

Pergelaran Prambanan Jazz Festival 2017 hari ketiga, Minggu (20/8) disemarakkan oleh duo hiphop dangdut NDX AKA. Grup asal Bantul, Yogyakarta itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News