Pramono Anung: Gagasan Menambah Jabatan Presiden jadi 3 Periode Mengada-ada

jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyatakan, Presiden Jokowi tidak memikirkan untuk menambah masa jabatannya menjadi tiga periode.
Hal ini disampaikan Pramono merespons ide penambahan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden dari dua menjadi tiga periode, melalui Amendemen Undang-Undang Dasar 1945.
"Sampai hari ini presiden sama sekali tidak berpikir itu (menambah masa jabatan), dan ini juga kalau dibiarkan menjadi kontra produktif," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (25/11).
Bagi politikus PDI Perjuangan yang pernah menjadi pimpinan DPR ini, mengamendemen UUD 1945 sama seperti membuka kotak pandora.
Pramono juga meyakini bahwa Jokowi tetap menginginkan periodenisasi kepemimpinan nasional seperti sekarang ini.
"Presiden saya yakin beliau tetap (menginginkan periodenisasi kepemimpinan nasional seperti sekarang). Karena beliau adalah presiden yang dilahirkan oleh reformasi, sehingga beliau akan taat dan patuh kepada apa yang sudah ada. Bahkan partai-partai pun, termasuk partai besar, mereka beranggapan bahwa gagasan ini terlalu mengada-ada," kata Pramono. (fat/jpnn)
Pramono Anung Wibowo menyatakan Presiden Jokowi tidak memikirkan untuk menambah masa jabatannya menjadi tiga periode.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hadiri Kopi Good Day DBL Festival 2025, Pramono Umumkan Sejumlah Kerja Sama
- Gubernur DKI Jakarta Pramono Bakal Menetapkan Puluhan Kadis dan Wali Kota
- Pramono Anung Bakal Buka Perpustakaan dan Museum Hingga Malam Hari
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu