Pramono Anung, Politikus yang Juga Kolektor Ratusan Lukisan

Rumah Bak Galeri, Gilir Koleksi yang Dipajang

Pramono Anung, Politikus yang Juga Kolektor Ratusan Lukisan
Pramono Anung di depan salah satu lukisan koleksinya. Foto : Priyo H/Jawa Pos
Awiki membuat lukisan itu pada 1997. Pram baru mendapatkan lukisan tersebut setelah 2000. Belasan lukisan karya sejumlah pelukis era Bung Karno juga disimpan Pram. Ada karya Rustamaji, Koempoel, dan Le Man Fong. "Le Man Fong lama tinggal di Bali dan meninggal di Singapura," cerita pria kelahiran Kediri, Jawa Timur, 11 Juni 1963, itu.

 

Lukisan Le Man Fong yang dimiliki Pram rata-rata sudah berumur di atas 40 tahun. Ada lukisan sepasang ayam jago dan betina, ada pula lukisan sepasang kelinci. "Paling ini juga kelinci jago dan betina, eh maksudnya jantan dan betina," ralat Pram.

 

Lukisan Le Man Fong yang lain menggambarkan seorang pria tengah duduk jongkok sambil mengelus ayam jago aduan. Tidak tampak ekspresi wajah pria yang mengenakan udeng khas Bali itu. Sebab, posisi kepalanya agak menunduk. Meski begitu, Pram mengatakan bisa menangkap makna yang sangat dalam dari lukisan tersebut. "Terlepas dari pro-kontra adu ayam, lukisan ini tentang perenungan orang, tentang hope (harapan, Red)," tutur Pram.

 

Lukisan koleksi Pram memang tergolong berkualitas tinggi. Mulai karya klasik Raden Saleh hingga Basoeki Abdullah. "Coba lihat retak-retak di cawan ini. Untuk aliran naturalisme, Basoeki is the best," katanya sambil menunjukkan sebuah lukisan bunga sepatu lengkap dengan pot karya Basoeki Abdullah.

Di balik kesehariannya sebagai politisi di Senayan, Wakil Ketua DPR Pramono Anung adalah sosok pengagum seni, khususnya lukisan. Seperti apa koleksinya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News