Pramono Anung, Tjahjo Kumolo, Hingga Hasto Ungkap Doktrin Megawati soal Politik Hijau

Pramono Anung, Tjahjo Kumolo, Hingga Hasto Ungkap Doktrin Megawati soal Politik Hijau
Tiga tokoh PDIP Tjahjo Kumolo, Pramono Anung dan Hasto Kristiyanto. Foto: dok DPP PDIP

Hasto lalu menambahkan, dalam kehidupan sehari-hari di partainya, ada kebijakan sama sekali tidak menggunakan atau minimal mengurangi penggunaan plastik. Saat kongres partai, kebijakan ini diwujudkan dengan ribuan peserta yang hadir memegang tumbler tempat minum masing-masing.

Kantor partai juga dibangun sehingga memakai konsep green building. Namun yang paling fenomenal adalah bagaimana partai mengukur kinerja kepala daerahnya dengan indikator keberhasilan melaksanakan penghijauan.

"Seluruh kepala daerah diukur, ini ada aturan partainya, diukur prestasinya dari gerakan penghijauan, dari politik tata ruang, dari seberapa banyak sudah menyelamatkan mata air," kata Hasto.

"Jadi menjaga lingkungan ini sudah menjadi bagian dari kultur yang dibangun partai. Bahkan Pak Jokowi, sebelum jadi presiden pun dulu diajak Ibu Mega untuk menanam pohon di Sungai Ciliwung," tambah Hasto.

Tjahjo kemudian mengatakan bahwa jika kini masyarakat melihat PDIP menyentuh masalah politik hijau di tengah masalah pandemi dan banjir, hal itu bisa terjadi karena peran seorang Megawati. Putri Bung Karno itulah sosok yang selalu mengajarkan bahwa politik harus menyatu dengan alam, dan harus bisa mengorganisir masyarakat untuk mencintai lingkungan.

"Kalau kita konsisten dalam program Semesta Berencana jangka panjang yang dicanangkan Bung Karno, saya kira alam kita bisa terjaga dengan baik, tidak ada banjir, sungai mengalir dengan baik," tegas Tjahjo Kumolo yang merupakan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi tersebut. (flo/jpnn)

Tiga tokoh menyatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri adalah tokoh kunci yang selalu berbicara mengenai politik hijau.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News