Pramuantar Asal Tangerang Menjadi Mualaf di Mataram, Begini Ceritanya

Pramuantar Asal Tangerang Menjadi Mualaf di Mataram, Begini Ceritanya
Rico Tandean (kanan) saat mengucap dua kalimat syahadat dibimbing TGB M Zainul Majdi di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Mataram. Foto: Toni/Lombok Post

jpnn.com, MATARAM - Usai Salat Jumat di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Kota Mataram pekan lalu, para jemaah tak langsung pulang. Mereka hendak mengikuti kajian tafsir Al-Qur'an yang rutin diisi TGB M Zainul Majdi.

Namun, sebelum doktor tafsir Al-Qur'an lulusan Universitas Al Azhar Kairo Mesir itu memulai kajian, pengurus masjid mengumumkan, ada seorang pemuda yang hendak mengucap dua kalimat syahadat, pengin menjadi mualaf.

Namanya Rico Tendean. Tubuhnya tinggi. Tidak terlalu gemuk. Ia mengaku berasal dari Tangerang.

“Saya sudah empat hari di sini. Saya ke sini untuk mengucap syahadat di masjid ini,” kata Rico, seperti dilansir Lombok Post, Selasa (6/7).

TGB menyambut baik niat pemuda tersebut.

Prosesi pengucapan syahadat disaksikan para jemaah yang hadir, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

Sebelum mulai membimbing Rico, TGB melontarkan beberapa pertanyaan. “Sebelum memulai mengucap syahadat, apakah ini betul keinginan sendiri atau ada yang memaksa?” tanya TGB.

Rico memastikan keinginannya itu tidak ada intervensi pihak mana pun.

Tubuhnya tinggi, tidak terlalu gemuk, mengaku berasal dari Tangerang, pengin jadi mualaf di Mataram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News