Pramugari Cathay dan Sopir Truk

Pramugari Cathay dan Sopir Truk
Dahlan Iskan. Ilustrasi: Jawa Pos

jpnn.com - Inilah perjuangan panjang seorang pramugari: agar diperbolehlan pakai celana. Berhasil.

Pramugari Cathay Pacific pun senangnya bukan main. Seragamnya yang akan datang sudah tidak sama lagi.

Perusahaan penerbangan Hong Kong itu memang tergolong yang paling konservatif: terus mempertahankan nilai-nilai lama. Seorang pramugari harus mencerminkan citra perusahaan.

Harus cantik, anggun dan disiplin. Badannya harus tinggi. Wajahnya harus cantik. Penampilannya harus menarik. Roknya harus sampai di bawah lutut.

Belahan dadanya tidak boleh rendah. Yang kalau membungkuk tidak boleh sampai memperlihatkan lekuk payudaranya. Make up-nya pun harus sempurna. Tapi tidak boleh menor.

Senyumnya harus selalu mengembang tapi tidak boleh mengarah ke genit.

Begitu banyak standar yang harus dipenuhi. Tidak seperti pramugara. Padahal tugasnya sama.

Padahal zaman sudah berubah. Padahal seragam pramugari perusahaan penerbangan lain sudah tidak diatur seketat itu. Padahal nilai-nilai dan ukuran kecantikan sudah tidak sama lagi.

Aku kudu kerja keras. Soalnya pensil alis dan bedakmu tidak ditanggung BPJS. Begitulah tulisan di bagian belakang bak truk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News