Prancis v Meksiko: Problema Formasi

Prancis v Meksiko: Problema Formasi
ABA-ABA - Pelatih Javier Aguirre saat memberi abab-aba kepada pemainnya, kala Meksiko melawan Afsel, 11 Juni lalu. Foto: Clive Mason/Getty Images/FIFA.com.
Tapi, Prancis juga punya pengalaman pahit soal mengubah formasi. Pada Piala Eropa 2008 lalu, Prancis yang di laga pertama turun dengan strategi 4-4-2 hanya bisa bermain seri 0-0 melawan Rumania. Di partai kedua melawan Belanda, Domenech yang mendapat caci-maki, lantas mengubah formasinya menjadi 4-2-3-1. Apa yang terjadi? Prancis malah dibantai 1-4 oleh Belanda!

Dalam sesi latihan terakhir kemarin, Domenech tampak mencoba dua sistem. Pertama dengan mempertahankan skuad saat melawan Uruguay, dengan Yoann Gourcuff sebagai playmaker, Franck Ribery di sisi kiri, Sydney Govou di sebelah kanan, dan Nicolas Anelka tetap menjadi  penyerang tengah. Sistem kedua adalah dengan menempatkan Florent Malouda di sayap kiri, Ribery menggantikan posisi Gourcuff, dan Govou serta Anelka tetap di posisinya masing-masing.

Florent Malouda yang di partai pertama hanya turun sebagai pengganti di menit ke-75 (menggantikan Gourcuff), mengaku belum tahu dini hari nanti akan dimainkan atau tidak. "Sampai saat ini tidak ada kepastian. Pelatih belum membuat keputusan apapun," kata Malouda, seperti dilansir Associated Press. Jika pun ada pergantian pemain, sepertinya Anelka akan dibangkucadangkan oleh Domenech. Pemain depan Chelsea itu terlihat kebingungan dengan perannya di partai pertama.

Pemain belakang  Eric Abidal menyatakan, timnya mendapat banyak peluang ketika melawan Uruguay. "Semoga itu kembali terjadi saat menghadapi Meksiko, dan kami berhasil mengalahkan mereka," cetusnya.

POLOKWANE - Prancis mendapat kritikan tajam ketika di pertandingan pertama Piala Dunia (PD) 2010 Sabtu dini hari kemarin gagal mengalahkan Uruguay.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News