Prasetyo Sebut Tutup Arus Pemberitaan untuk Hindari Sinetronisasi
jpnn.com - JAKARTA - Jaksa Agung M. Prasetyo akhirnya menggelar konferensi pers terkait eksekusi mati jilid III yang berlangsung, Jumat (29/7) dini hari. Konpers tersebut terkesan mendadak. Prasetyo pun mengatakan, sengaja menutup akses pemberitaan, agar jalannya eksekusi mati berjalan sukses.
"Telah dilaksanakan...eksekusi terhadap empat narapidana narkoba. Maaf terkesan menutup akses karena saya menghendaki eksekusi berjalan tertib, aman, dan lancar. Kemudian juga menghindari tuduhan jaksa eksekutor men-sinetronisasi dan mendramatisasi," kata Prasetyo di Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Jumat (29/7).
Menurut bekas politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini, eksekusi sempat tertunda selama 45 menit. Hal ini disebabkan adanya hujan lebat di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
"Ada gangguan cuaca, tidak bersahabat, turun hujan lebat makanya eksekusi mundur dari jadwal 00.00 menjadi 00.45," terang Prasetyo.
Dia menerangkan, keempat narapidana yang dieksekusi ialah, Seck Osmane (42) warga negara Senegal, kemudian Humprey Ejike (41) WN Nigeria, lalu Michael Titus (36) WN Nigeria, terakhir Fredi Budiman (39) WN Indonesia.
"Eksekusi dilaksanakan di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan Nusakambangan dan berjalan kondusif," tandas Prasetyo. (mg4/jpnn)
JAKARTA - Jaksa Agung M. Prasetyo akhirnya menggelar konferensi pers terkait eksekusi mati jilid III yang berlangsung, Jumat (29/7) dini hari. Konpers
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan