Prediksi, Enam Tahun Lagi Premium Langka

Prediksi, Enam Tahun Lagi Premium Langka
Prediksi, Enam Tahun Lagi Premium Langka
JAKARTA -- Enam tahun ke depan, masyarakat negeri ini diprediksi akan mengalami kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. Produksi minyak menurun 15 persen pertahun, sementara konsumsi terus meningkat pesat.

"Impor akan semakin besar. Saat ini impor premium 250 ribu barel, (sedangkan) produksi dalam negeri 200 ribu barel. Penambahan kendaraan tiap tahun, sepeda motor enam juta, dan mobil 600 ribu. Lima hingga enam tahun ke depan kita akan sulit mendapatkan premium," kata Pengamat Energi Umar Said saat seminar bertema Transformasi Menuju Ketahanan Energi Nasional untuk Kemakmuran Rakyat, Rabu (12/10), di Jakarta.

Dijelaskan Umar, masalah lain juga tidak ada pemasok di kawasan ini yang mampu memenuhi kebutuhan itu. Mau tidak mau, tegasnya, harus mencari ke Amerika Serikat, atau pemerintah membangun kilang baru. "Dengan business as usual, APBN tidak akan mampu menanggung subsidi," ungkap Umar.

Dia menjelaskan beberapa solusi mengatasi permasalahan itu. Misalnya, pemerintah harus meningkatkan produksi dengan teknologi dan eksplorasi. Kemudian, menurunkan laju konsumsi dengan menaikkan harga, substitusi minyak oleh non minyak, dan sumber energi lokal.

JAKARTA -- Enam tahun ke depan, masyarakat negeri ini diprediksi akan mengalami kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. Produksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News