Prediksi Guru Besar UGM dan Mbah Mijan Soal Akhir Krisis Corona

Prediksi Guru Besar UGM dan Mbah Mijan Soal Akhir Krisis Corona
Ilustrasi Corona Covid-19. Foto: pixabay

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi, memprediksi krisis corona baru (COVID-19) di Indonesia, akan berhenti pada akhir Mei 2020 dengan minimum total penderita positif mencapai 6.174 kasus.

"Dari hasil analisis pandemi Covid-19 akan berakhir pada 29 Mei 2020 dengan minimum total penderita positif di sekitar 6.174 kasus," kata Dedi Rosadi saat jumpa pers secara daring di Yogyakarta, Rabu.

Dedi mengatakan prediksi itu merupakan hasil pemodelan matematika yang dikembangkan bersama dengan sejumlah pakar dengan nama model probabilistik yang berdasar pada data nyata atau probabilistik data-driven model (PPDM).

Dia menyebutkan hasil prediksi ini perlu disampaikan mengingat sejumlah hasil prediksi model matematika dinamik terhadap data penderita positif COVID-19 yang cenderung terlalu berlebihan.

Melalui model itu, menurut dia, diperkirakan angka maksimum total penderita COVID-19 setiap harinya terjadi pada pekan kedua April 2020, antara 7 hingga 11 April 2020.

"Penambahan lebih kurang 740 sampai 800 pasien per 4 hari dan diperkirakan akan terus menurun setelahnya," kata dosen FMIPA UGM ini.

Berdasarkan data yang ada, diperkirakan pandemi akan berakhir lebih kurang 100 hari setelah 2 Maret 2020 atau sekitar 29 Mei 2020. Adapun maksimum total penderita COVID-19 positif adalah sekitar 6.174 kasus.

Dia menjelaskan sejak pertengahan Mei 2020, penambahan total penderita sudah relatif kecil.

Guru Besar Statistika Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Dedi Rosadi, memprediksi krisis corona baru (COVID-19) di Indonesia, akan berhenti pada akhir Mei 2020.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News