Prediksi Kakorlantas Polri soal Lonjakan Pemudik di Masa Pandemi

Prediksi Kakorlantas Polri soal Lonjakan Pemudik di Masa Pandemi
Kakorlantas Polri Irjen Istiono saat memberikan keterangan kepada awak media di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/5). Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.Com

jpnn.com, SEMARANG - Polri kembali menggelar Operasi Ketupat sebagaimana Ramadan dan Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Namun, Operasi Ketupat Polri kali ini fokus pada upaya penegakan larangan mudik pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19).

Menurut Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono, fokus Operasi Ketupat 2020 adalah penyekatan jalur yang kemungkinan akan dipakai pemudik. Istiono menjelaskan, sampai hari ke-9 Operasi Ketupat 2020 atau Minggu (3/5) di seluruh Indonesia, jajaran Polri sudah memutar balik 23 ribu kendaraan yang hendak mudik.

“Memang, persentasenya sedikit dibanding perkiraan yang akan mudik dari Jakarta menuju Jawa hingga Sumatera yang masih ada 24 persen (dari total pemudik),” ujar Istiono di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah

Namun, Polri tetap melakukan antisipasi. Pasalnya, kemungkinan jumlah pemudik akan melonjak pada H-7 Lebaran.

“Jelang H-7 kami antisipasi dengan penguatan penyekatan di pos penjagaan,” sambung Istiono.

Apakah Korlantas Polri akan menambah personelnya di titik pemeriksaan (check point) penyekatan? Istiono memastikan Polri akan melakukan hal itu.

“Tentunya penguatan tetap ada seperti saat ini. Kami konsisten lakukan penjagaan 24 jam,” ujar Istiono.

Mantan Kapolda Bangka Belitung itu menambahkan, sejauh ini penyekatan yang dilakukan petugas pada pelaksanaan Operasi Ketupat sudah maksimal. Penyekatan di jalan tol mapun jalur arteri itu melibatkan berbagai instansi termasuk TNI.

Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono menyatakan, fokus Operasi Ketupat 2020 adalah penyekatan jalur yang kemungkinan akan dipakai pemudik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News