Prediksi Menko PMK Soal Kondisi Industri & Ketenagakerjaan di 2023, Melegakan
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy optimistis kondisi industri serta ketenagakerjaan di Indonesia tetap terkendali.
Tidak akan mengalami guncangan parah karena masih banyaknya permintaan pasar di tingkat global.
"Insyaallah kondisi ketenagakerjaan di Indonesia tidak akan terlalu mengkhawatirkan," kata Menko Muhadjir, Kamis (29/12).
Dia mengungkapkan hanya di sektor tekstil, sepatu, garment, startup yang mengalami goncangan. Namun, di sektor lain untuk ekspor dan produknya aman.
Pada Rabu (28/12) Menko Muhadjir mengunjungi PT. Yuro Mustika di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Muhadjir yang didampingi jajaran pejabat Eselon 1 Kemenko PMK menuju PT Yuro Mustika sambil gowes menikmati sejuknya pagi hari di Kabupaten Purbalingga.
Kunjungannya ke perusahaan yang bergerak di bidang rambut palsu (wig) yang sudah sangat lama berdiri di Kabupaten Purbalingga itu bertujuan mengecek nasib para pekerja di tengah maraknya isu pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menko PMK mendapatkan laporan dari Koordinator PT. Yuro Mustika Mr. Yung dan Manajer Lina bahwa perusahaan berjalan dengan stabil. Di perusahaan juga tidak melakukan PHK pada karyawannya.
Dari laporan juga dijelaskan, produksi wig juga mendapatkan pasar global dan produk telah diimpor ke mancanegara. Dari laporan didapatkan, dalam waktu dekat, perusahaan akan melakukan ekspansi untuk menambah produksi.
Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan prediksi kondisi industri & ketenagakerjaan di 2023
- Posko THR Tutup, Sekjen Kemnaker Anwar Sanusi Sebut Jumlah Aduan Menurun
- Keripik Tempe Rohani jadi Oleh-Oleh Khas yang Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI
- Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga
- Gelar Mudik Bersama, Kemnaker Berangkatkan 6 Ribu Pekerja ke Berbagai Kota di Jawa dan Sumatra
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat kepada Produsen Barang Plastik Lembaran
- Rokok Ilegal Dinilai jadi Pemicu Penurunan Cukai Tembakau