Preman Pembacok Pekerja Jembatan Cihambulu Diultimatum, Serahkan Diri Atau Dijemput Polisi

Preman Pembacok Pekerja Jembatan Cihambulu Diultimatum, Serahkan Diri Atau Dijemput Polisi
Dedi Mulyadi saat meninjau lokasi pengerjaan jembatan Cihambulu yang diganggu aksi preman. Foto: ANTARA/HO-Dok Dedi Mulyadi

jpnn.com, PURWAKARTA - Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta preman yang membacok pekerja jembatan penghubung Purwakarta-Subang, Jabar, segera menyerahkan diri.

"Kalau tidak datang terus, ya mungkin nanti ada surat penangkapan dan siap-siap diborgol, dijemput polisi,” kata Dedi, di Purwakarta, Jumat.

Dedi Mulyadi terpaksa harus berurusan dengan preman setelah sejumlah pekerja proyek jembatan penghubung Purwakarta-Subang yang berlokasi di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, mengalami aksi premanisme oleh beberapa orang.

Pengerjaan jembatan penghubung Purwakarta-Subang itu dikerjakan dengan menggunakan dana pribadi Dedi Mulyadi.

Perbaikan jembatan itu sempat terhambat karena adanya aksi premanisme yang meneror pekerja dan warga setempat.

Dua preman yang berbuat onar pada pekerja Jembatan Cihambulu di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Purwakarta masih belum menyerahkan diri. Diduga pelaku melarikan diri ke luar kota seusai aksinya viral.

Saat ini baru satu preman, yakni Arifin alias Ipin yang telah bertemu dan meminta maaf langsung kepada Dedi Mulyadi.

Ipin yang berbuat pemalakan dan pemukulan tetap menjalani proses hukum dan menjalani pemeriksaan di Polres Purwakarta.

Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta preman yang membacok pekerja jembatan penghubung Purwakarta-Subang, Jabar, segera menyerahkan diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News