Premium Langka di Pantura

Pertamina Kurangi Jatah di SPBU

Premium Langka di Pantura
Premium Langka di Pantura

Begitu pasokan premium dari Pertamina datang, warga langsung menyerbu SPBU.  Bahkan, ada beberapa warga yang rela mengantre sejak tengah malam. Heru, warga Babakan, Cirebon, adalah salah satunya. "Saya sudah nunggu di SPBU sekitar jam 02.30 dini hari karena kemarin (Sabtu) saya nggak kebagian bensin. Jadi ini dari rumah saya dorong motor," kata Heru.

Maulana, warga Ciledug, Cirebon, mesti rela antre empat jam. "Dari jam 6 pagi saya sudah antre. Baru jam 10 dapat isi bensin. Ya kenapa sih bisa susah sekali cari bensin?," keluhnya.

Kelangkaan premium juga melambungkan harga eceran. Penjual bensin eceran juga kesulitan mendapatkan premium karena jatahnya kian dibatasi. Wandi, 48, penjual bensin eceran di Jalan KH Mukhlas, Panggung, Tegal, mengatakan, dirinya hanya bisa mendapatkan 5 liter premium untuk sekali pembelian.

"Itu pun harus antre," katanya. Wandi terpaksa menaikkan harga dari biasanya dia menjual Rp 7.000 per liter menjadi Rp 8.000 per liter.

PT Pertamina (Persero) membantah adanya kelangkaan stok premium. Namun BUMN migas penyalur BBM bersubsidi itu mengakui ada pembatasan. Vice President Corporate Communication PT Pertamina Ali Mundakir mengatakan, pihaknya terus memantau ketersediaan BBM di tanah air. Menurut dia, antrean dan habisnya jatah BBM merupakan dampak dari peyesuaian penyaluran BBM bersubsidi dengan kuota yang tersedia.

"Stok BBM yang ada di Pertamina masih berada pada level di atas 18 hari kebutuhan nasional. Itu level yang normal. Kalau alokasi harian BBM bersubsidi yang habis pada sore hari hanya dampak logis dari pengaturan penyaluran BBM bersubsidi," katanya.

Dia menegaskan, pemerintah dan DPR telah memangkas kuota BBM bersubsidi tahun ini dari 48 juta kilo liter (kl) menjadi 46 juta kl. Untuk menyesuaikan kuota baru itu, Pertamina pun melaksanakan kebijakan pemerintah untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi di beberapa wilayah. Jika tidak, stok BBM bersubsidi diperkirakan habis sebelum akhir tahun 2014.

Dengan kondisi tersebut, kata dia, hanya ada dua pilihan. Pertama, menyalurkan BBM bersubsidi secara normal dengan konsekuensi kuota BBM bersubsidi habis pada pertengahan November untuk solar dan pertengahan Desember untuk premium. Konsekuensinya, masyarakat harus membeli BBM nonsubsidi hingga akhir tahun.

CIREBON - Kelangkaan premium terjadi di jalur utama pantai utara (pantura) Jawa dalam tiga hari terakhir. Warga di wilayah Cirebon, Kuningan, Indramayu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News