Premium Langka di SPBU, Jonan Ancam Beri Sanksi Pertamina
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menebar ancaman untuk PT Pertamina yang dianggap tidak becus dalam menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium, terutama di luar Jamali (Jawa, Madura, Bali).
Saat ditemui di Kompleks Istana Negara, Jakarta pada Rabu (4/4), Jonan membantah ada pengurangan kuota premium.
Meskipun, dia mengakui adanya kelangkaan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah.
"Nah betul (langka di SPBU), kami sudah tegur Pertamina bahwa Pertamina harus tetap menyalurkan premium," ucap Jonan.
Mengacu Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014, katanya, Pertamina mendapat penugasan menyalurkan 7,5 juta kiloliter premium per tahun.
Utamanya untuk wilayah di luar Jamali. Khusus Jamali, perusahaan pelat merah itu sudah mendapat penambahan margin 100 rupiah per liter untuk penyaluran premium.
"Jadi ini harus dilakukan. Kami sudah negur Pertamina kok. Sudah, sudah berkali-kali," ungkap mantan menteri perhubungan ini.
Dia pun sepakat bahwa masyarakat menengah ke bawah terkesan dipaksa beralih menggunakan Pertalite yang harganya naik mengikuti mekanisme pasar. Di sisi lain premium kosong di SPBU.
Ignasius Jonan menegaskan tidak ada pengurangan kuota premium yang dilakukan pemerintah. Karena itu, Jonan tak segan akan menyentil PT Pertamina.
- Peringati Hari Kartini: Memaknai Peran Penting Perwira Pertamina untuk Keluarga
- Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2, Ini yang Dilakukan PIS
- Pertamina NR-Fikom Unpad Berkolaborasi Garap Komunikasi Strategis Soal Transisi Energi
- Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Beberkan Upaya Pemerataan Energi di Indonesia
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024
- Ketua KIP Sebut Pertamina Role Model Keterbukaan Informasi Publik Sektor Energi