Presiden Berharap Lulusan IPDN Pionir Reformasi Birokrasi

Presiden Berharap Lulusan IPDN Pionir Reformasi Birokrasi
Presiden Jokowi melantik lulusan IPDN Angkatan XXV di Kampus Jatinangor, Jumat (27/7). Foto: Humas Kemendagri

jpnn.com, SUMEDANG - Di hadapan ribuan lulusan IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), Presiden Jokowi mengatakan bahwa lambatnya kerja birokrasi masih menjadi salah satu titik masalah Indonesia menghadapi persaingan global.

Presiden Jokowi meminta birokrasi mengubah maindset menjadi birokrasi yang responsif dan bekerja cepat.

Hal itu disampaikan Jokowi saat melantik 1.456 Praja IPDN menjadi Pamong Praja Muda di Kampus IPDN, Sumedang, Jumat (27/7). Ribuan praja itu akan disebar di berbagai level birokrasi pemerintah, termasuk di kawasan terluar, terpencil, dan terpelosok.

Jokowi mengatakan, Praja muda akan ditempatkan di tempat-tempat yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Harapannya, para birokrat muda itu bisa membawa semangat pembaharuan di wilayah kerjanya masing-masing.

Saat ini, lanjutnya, maindset masyarakat ingin pelayanan serba cepat. Hal itu tak lepas dampak dari perkembangan teknologi yang menawarkan kecepatan. Oleh karenanya, birokrasi harus bisa menyesuaikan kondisi.

Presiden Berharap Lulusan IPDN Pionir Reformasi Birokrasi

"Yang muda seperti ini harus lebih responsif, harus lebih cepat, lebih tanggap terhadap keinginan yang ada di masyarakat," ujarnya. Agar bisa terus menyesuaikan, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak praja untuk selalu mengupgrade pengetahuan.

Selain bekerja cepat, lanjutnya, birokrasi juga harus berintegritas. Dia menilai, integritas menjadi bagian dari upaya reformasi birokrasi yang selama ini digaungkan pemerintah. "Tangan kalian lah yang akan menjalankan adaptasi dan reformasi itu," kata Jokowi kepada praja. (far)

Presiden Jokowi berharap para lulusan IPDN menjadi pioner reformasi birokrasi, bekerja cepat dalam melayani masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News