Presiden Bolivia Mogok Makan
Perjuangkan Porsi Kaum Miskin di RUU Pemilu
Senin, 13 April 2009 – 10:39 WIB
Sebenarnya biasa oposan menolak RUU pemerintah. Tapi, yang membuat Evo jengkel, konstitusi yang memberikan kekuasaan dan hak bagi pribumi, sebagai dasar RUU pemilu itu, telah disetujui mayoritas 60 persen dalam plebisit Januari lalu. Evo berencana maju lagi pada pemilu Desember bersamaan dengan pemilihan 166 legislator.
Kelompok oposan menentang RUU itu, karena suku-suku minoritas mendapatkan kursi gratis sebanyak 14 kursi. Dan, mereka keberatan, karena yang menunjuk presiden atau Morales sendiri. Morales sendiri merasa berhak, karena sukses memperjuangkan hak-hak minoritas asli.
Evo Morales dikenal sebagai presiden vokalis anti-AS dan sekutu dekat Presiden Venezuela Hugo Chavez . Sikap ini memberikan popularitas padanya. Polling mutakhir menunjukkan popularitasnya melampau rival terdekatnya.
Mogok makan presiden itu menyusul ketegangan di lembaga legislatif. Partai pemerintah bentrok dengan kubu oposisi dalam perebutan pimpinan lembaga legislatif. Namun, setelah ketegangan selama 27 jam pada Kamis lalu, kata senator oposan Carlos Bohrt, kongres mungkin menyetujui garis besar RUU itu.
LA PAZ- Meski punya kekuasaan di tangan, Presiden Bolivia Evo Morales ternyata tetap perlu berjuang lewat mogok makan. Dengan berlapar-lapar, Evo
BERITA TERKAIT
- Filipina Perjuangkan Perpanjangan Landas Kontinen di Laut China Selatan
- Dokter Korsel Siap Batalkan Mogok Massal Jika 3 Tuntutan Dipenuhi
- Tanzania Luncurkan Kereta Api Listrik Pertama di Belahan Timur Afrika
- 50 Ribu Anak di Jalur Gaza Kekurangan Gizi Akut
- Wamenaker Tekankan Pentingnya Kolaborasi untuk Tingkatkan Keterampilan Tenaga Kerja ASEAN
- Dijegal Alam, Serangan Balon Sampah Korut Gagal Mencapai Target