Presiden Indonesia Seberapa pun Hebatnya Cukup 2 Periode Saja
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi menyatakan parpolnya menolak wacana tentang masa jabatan Presiden RI bisa tiga periode.
Menurut dia, menambah masa jabatan presiden lebih dari dua periode berarti memundurkan demokrasi di Indonesia.
"Kami memandang gagasan ini adalah kemunduran bagi demokrasi kita dan justru menjadi langkah untuk mendorong ke arah otoritarianisme," kata Nabil dalam pesan singkatnya kepada JPNN.com, Jumat (19/3).
Nabil menambahkan, gagasan tentang tiga periode masa jabatan Presiden RI itu bertentangan dengan filosofi dasar demokrasi yang menjadi bagian dari Pancasila. Sebab, kata dia, demokrasi menghendaki adanya kontrol dan pembatasan terhadap kekuasaan.
"Kekuasaan yang berlebihan dapat berubah ke arah korupsi dan otoriter," tutur Nabil.
Politikus muda PKS itu juga menyebut masa jabatan presiden lebih dari dua periode mengkhianati amanat Reformasi 1998.
"Cukuplah presiden Indonesia, seberapa pun hebatnya, memimpin selama maksimal dua periode," ujar Nabil.(ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Politikus muda PKS Nabil Ahmad Fauzi menilai penambahan masa jabatan presiden menjadi lebih dari dua periode sama saja mengkhianati Reformasi 1998.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Seusai Putusan MK, Anies-Muhaimin Ucapkan Terima Kasih ke PKS
- Anies dan Cak Imin Kompak Sebut Koalisi Perubahan Selesai
- Yusuf Wally Mengisyaratkan Maju jadi Calon Wakil Wali Kota Ambon
- Pilkada DKI Jakarta 2024: PKS Menyiapkan 3 Kader Internal, Ini Nama-namanya
- Kabar Duka, Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Alkatiri Meninggal Dunia
- Ingatkan PDIP soal Hak Angket, Ikrar Nusa Bhakti: Jangan Melempem