Presiden Jokowi Dahulu, Pasien Corona Kemudian
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Mohammad Syahril menegaskan pihaknya tidak langsung memberikan informasi kepada dua pasien penderita COVID-19 (virus corona) terkait penularan yang menjadikan mereka dua kasus pertama di Indonesia.
Dia mengatakan hal tersebut di RSPI Sulianti Saroso di Jakarta Utara, Rabu (4/3).
Syahril menjelaskan, pihaknya tak langsung memberi kabar kepada pasien yang positif terjangkit COVID-19 itu karena adanya aturan yang berlaku terkait wabah.
“Ini kan wabah, KLB (kejadian luar biasa). KLB wabah itu ada aturannya siapa yang harus berbicara pertama kali. Saya Dirut pun tidak boleh bicara, itu ada aturannya. Makanya luar biasa Presiden (Jokowi) sendiri yang umumkan,” ujarnya.
Dia pun mengatakan pihaknya tidak memberi tahu kedua pasien dalam kasus-1 dan kasus-2 virus corona di Indonesia tersebut, sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan hal tersebut pada Senin (2/3) lalu.
“Itu sudah ada undang-undangnya dan kami pun tidak memberi tahu pasien dahulu sebelum presiden berbicara. Setelah itu kami kasih tahu,” ujarnya lagi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo melaporkan dua kasus virus corona pertama di Indonesia pada Senin (2/3) lalu.
Kedua pasien, kasus 1 dan kasus 2, merupakan WNI yang berdomisili di Indonesia dan sempat melakukan kontak dengan seorang warga negara Jepang yang dinyatakan positif menderita virus corona saat kembali ke negara domisilinya di Malaysia, usai berkunjung ke Jakarta.
Syahril menjelaskan, pihaknya tak langsung memberi kabar kepada pasien yang positif corona karena adanya aturan yang berlaku terkait KLB wabah.
- Dahulu Dipanggil Pak Menhan, Sekarang Mas Bowo, Qodari: Jokowi - Prabowo Dwitunggal
- Dokter Spesialis
- Prabowo Rajin Dampingi Presiden Jokowi, Begini Kata Pengamat
- Analis Puji Langkah Jokowi Mengajak Prabowo saat Bertemu PM Singapura
- PM Singapura Akui Jasa Besar Presiden Jokowi Bagi Kawasan
- Tindaklanjuti Arahan Jokowi, Kepala BP2MI Cari Solusi Masalah Penempatan Calon PMI