Presiden Jokowi Marah 18 Juni, Hebohnya Setelah 10 Hari, Apa yang Terjadi?

"Apakah kemarahan presiden mewakili perasanmu dinda?" kata Fahri di bagian lain twitnya.
Wakil ketua umum Partai Gelora Indonesia itu juga menanyakan siapa yang harusnya menanggapi kemarahan Jokowi, mengingat marahnya Jokowi tampaknya serius.
"Pertanyaan senin: Marah besar presiden @jokowi 11 hari lalu di istana negara di depan para pejabat negara siapa yang harus menanggapi ya? Kan marahnya serius masak gak ada follow up?" ujar Fahri.
Seperti diketahui, dalam video pidato yang berdurasi 10 menit lebih itu, Jokowi menyinggung berbagai hal.
Jokowi menegaskan langkah-langkah extraordinary dalam mengatasi pandemi Covid-19 betul-betul harus dilakukan.
"Saya membuka yang namanya entah langkah politik, entah langkah-langkah kepemerintahan. Akan saya buka. Langkah apa pun yang extraordinary akan saya lakukan untuk 267 juta rakyat kita, untuk negara. Bisa saja, membubarkan lembaga, bisa saja reshuffle. Sudah kepikiran ke mana-mana saya,” ujar Jokowi. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Fahri Hamzah pun bertanya, apakah Presiden Jokowi marah itu mewakili perasaan dinda?
Redaktur & Reporter : Boy
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi