Presiden Menang Lagi, Kerusuhan di Mana-Mana

Presiden Menang Lagi, Kerusuhan di Mana-Mana
Pendukung oposisi memblokade jalan di Kisumu, Kenya. Foto: Reuters

jpnn.com, NAIROBI - Komisi pemilihan umum Kenya, IEBC, mengumumkan hasil penghitungan cepat pemilu presien, Rabu (9/8). Tepatnya, sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.

Berdasar penghitungan balot yang masuk dari 95 persen tempat pemungutan suara (TPS), Presiden Uhuru Kenyatta unggul. Hasil yang belum final itu langsung memantik protes.

”Hasil penghitungan itu palsu. Penipuan. Tidak bisa dipercaya,” tegas Raila Odinga, rival Kenyatta dalam perebutan kursi presiden, dalam jumpa pers setelah pengumuman hasil sementara IEBC.

Di hadapan para pendukungnya, tokoh 72 tahun itu menyatakan bahwa hasil pemilu 2017 adalah rekayasa. Dalam jumpa pers secara terpisah, Kalonzo Musyoka yang berpasangan dengan Odinga dalam pilpres menyebutkan bahwa massa pendukungnya akan berunjuk rasa.

Dalam situs resminya, IEBC melaporkan bahwa Kenyatta memperoleh 54,3 persen suara. Sementara itu, Odinga mendapatkan 45 persen suara. Bersamaan dengan itu, Odinga mengunggah hasil penghitungan suara versi partainya, Orange Democratic Movement, lewat Twitter. Odinga mengantongi 8,1 juta suara dan Kenyatta hanya 7,2 juta suara.

Perbedaan hasil penghitungan suara tersebut ditanggapi santai IEBC. ”Hasil penghitungan suara belum final. Wajar terjadi perbedaan,” kata juru bicara IEBC.

Tak lama setelah jumpa pers Odinga, polisi menyemprotkan gas air mata untuk membubarkan sekitar 100 pendukung kelompok oposisi yang berkumpul di Kota Kisumu.

Bentrok juga terjadi di Kisii. Polisi menembakkan peluru untuk membubarkan massa. Satu orang dikabarkan tewas.

Komisi pemilihan umum Kenya, IEBC, mengumumkan hasil penghitungan cepat pemilu presien, Rabu (9/8). Tepatnya, sekitar pukul 02.00 dini hari waktu

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News