Presiden (Perem)Puan

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Presiden (Perem)Puan
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan putrinya, Puan Maharani. Foto: arsip JPNN.com/Ricardo.

Masih sangat banyak ulama yang berpendapat bahwa wanita haram hukumnya menjadi pemimpin, apalagi menjadi presiden.

Mega sudah mengendus kemungkinan ini. Karena itu ia pun sudah menyiapkan strategi antisipasi. 

Salah satunya dengan membentuk opini di media, dan mencari fatwa dari para ulama pendukung kepemimpinan perempuan. Mega sendiri kerap mengungkap ‘’prestasi akademik’’-nya sebagai testimoni bahwa seorang perempuan bisa berprestasi tinggi. 

Apakah kampanye pamer prestasi ala Mega ini efeketif atau malah jadi bahan rundungan, harus kita lihat nanti di lapangan.

Di negara yang mengeklaim diri sebagai biang demokrasi seperti Amerika Serikat, kepemimpinan perempuan sebagai presiden masih menjadi impian yang jauh. 

Tidak ada satu pun presiden perempuan dalam dua setengah abad sejarah negara itu. 

Saat ini, Wakil Presiden Kamala Harris menjadi perempuan pertama yang menjadi wakil presiden di Amerika Serikat. 

Sebelum Harris ada ada dua perempuan yang menjadi calon wakil presiden. 

Megawati harus mengamankan trah Soekarno dengan mewariskan kepemimpinan kepada Puan Maharani sebagai putri mahkota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News