Presiden Prancis Tak Mau Bicara dengan Vladimir Putin, Ini Alasannya
jpnn.com, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan komunikasinya tidak lagi berjalan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Macron mengaku hal itu terjadi setelah Rusia dilaporkan melakukan pembantaian massal di Bucha, Ukraina.
"Sejak pembantaian yang kami temukan di Bucha dan kota-kota lain, perang telah berbeda. Jadi, saya tidak berbicara dengannya (Putin, red) lagi sejak itu," kata Emmanuel Macron, dikutip dari Reuters, Senin (18/4).
Pemerintah Rusia menyangkal tuduhan tersebut dan mengatakan isu itu sebagai pemalsuan yang bertujuan untuk merendahkan tentara Rusia.
Macron mengaku tidak ingin mengikuti langkah para pemimpin negara-negara Eropa lainnya yang mengunjungi Ibu Kota Ukraina, Kyiv untuk menunjukkan dukungan.
Sebab, menurut dia, memperlihatkan dukungan kepada salah satu pihak dalam konflik ini tidak perlu dilakukan.
"Saya akan kembali ke Kyiv tetapi saya akan ke sana dengan membawa sesuatu yang berguna karena jelas. Saya tidak perlu pergi ke sana untuk menunjukkan dukungan," ujar Macron. (mcr9/jpnn)
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan komunikasinya tidak lagi berjalan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Dea Hardianingsih
- Rusia Berduka, Putin Tetapkan 24 Maret Hari Berkabung Nasional
- Putin Menang Telak di Pilpres Rusia, Erdogan Menyambut Gembira
- Dunia Hari Ini: Putin Meraih Suara Hampir 90 Persen dalam Pemilu Rusia
- Raih 87 Persen Suara, Vladimir Putin Unggul Telak di Pilpres Rusia
- Putin Sebut Rusia Selalu Siap untuk Perang Nuklir
- Israel Bantai Warga Palestina yang Menunggu Bantuan, Indonesia: Apa Ini Belum Cukup?