Presiden Raisi Ancam Israel: Jangan Coba-Coba Colek Iran!

Amerika Serikat dan Iran telah menggelar pembicaraan tak langsung lebih dari satu tahun untuk menyelamatkan pakta tersebut. Washington keluar dari perjanjian itu pada 2018 dan menjatuhkan lagi sanksi terhadap Teheran.
Namun pembicaraan ditangguhkan bulan lalu karena sebuah isu yang menggantung, yakni apakah Amerika Serikat akan menghapus Garda Revolusi Islam dari daftar Organisasi Teroris Asing AS sesuai permintaan Iran.
Iran sebelumnya telah melanggar batas program nuklir dalam perjanjian itu. Menurut pakta, negara itu harus membatasi program nuklirnya sebagai imbalan pencabutan sanksi ekonomi.
Iran telah menuduh Israel melakukan sejumlah serangan pada fasilitas terkait program tersebut dan membunuh beberapa ahli nuklirnya.
Israel, yang tidak diakui status kenegaraannya oleh Iran, mengatakan tidak akan menerima status Iran sebagai "negara ambang nuklir" (nuclear threshold state).
"Strategi kami adalah bertahan dan bukan menyerang," kata Raisi dalam pidatonya.
"Tentara Iran menggunakan kesempatan sanksi dengan sangat baik untuk memperkuat dirinya, dan industri militer kami kini dalam kondisi terbaiknya." (ant/dil/jpnn)
Presiden Republik Islam Iran Ebrahim Raisi tegaskan bahwa tindakan sekecil apapun oleh Israel akan dibalas dengan kehancuran
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Irlandia Desak Israel segera Buka Blokade ke Gaza
- Otoritas Gaza Tuduh Israel Tangkap 360 Tenaga Kesehatan