Presiden Shock Lihat Perang Politik di Media Sosial

Presiden Shock Lihat Perang Politik di Media Sosial
Presiden Shock Lihat Perang Politik di Media Sosial

jpnn.com - SENTUL - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dirinya turut memantau perang argumen di media sosial seperti twitter dan facebook terkait situasi politik jelang pilpres. Menurutnya, banyak yang menarik, tapi tak sedikit juga yang dianggapnya melewati batas kewajaran.

"Perang di social media, luar biasa. Saya kadang-kadang senang rakyat peduli politik tetapi bahasanya tidak patut. Saya punya akun twitter, facebook dan youtube jadi saya tahu what going on in this country," kata Presiden dalam Rakornas persiapan pilpres di Sentul, Bogor, Selasa, (3/6).

Presiden meminta semua pihak bekerjasama menyukseskan Pilpres tanpa menimbulkan kebencian satu dengan yang lain. Terutama dengan menyebarkan kampanye hitam, yang dianggapnya justru merusak demokrasi.

Ia mengibaratkan Pilpres kali ini seperti pertandingan olahraga yang langsung menuju final tanpa babak penyisihan karena hanya ada dua pasang capres-cawapres. Oleh karena itulah, persaingan sangat ketat dan dilakukan dengan segala cara.

"Beberapa tahun lalu ada 5 pasang, ada putaran kedua. Pemilu 2009 meskipun satu putaran tapi tidak keras. Nah sekarang belum-belum sudah head to head. Belum perang di social media. Mari kita ambil pelajaran di pemilu sebelumnya. Yang sudah baik dijaga dan dipertahankan, yang belum baik mari kita perbaiki," kata Presiden.

Presiden berharap pilpres kali ini berjalan fair, damai dan demokratis. Dibanding menimbulkan kesan buruk, ia berharap masyarakat mengukir sejarah Pilpres yang demokratis dan sesuai aturan. (flo/jpnn)


SENTUL - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono mengaku dirinya turut memantau perang argumen di media sosial seperti twitter dan facebook terkait


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News