Presiden Sipil Dianggap Lebih Merakyat
Minggu, 14 Juli 2013 – 23:23 WIB
JAKARTA - Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq menyatakan masyarakat lebih memilih calon presiden dari kalangan sipil daripada militer. Hal itu diketahui dari riset Intrans yang melibatkan 150 orang responden selama Mei-Juli tahun ini.
Para responden itu dibagi ke dalam 10 kelompok Focus Group Discussion. "Ketika dihadapkan pada pilihan antara sipil dan militer, mayoritas responden memilih kepemimpinan sipil karena dinilai lebih merakyat," ujar Saiful dalam peluncuran hasil riset Intrans di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu (14/7).
Baca Juga:
Di tempat sama, Direktur Program Imparsial, Al Araf mengatakan, mayoritas responden yang memilih kepemimpinan sipil dibanding militer merupakan fenomena yang menarik. Apalagi, lanjut dia, banyak pandangan menganggap ketidaktegasan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama ini membuat sosok pemimpin berikutnya harus berasal dari militer.
"Di tengah ketidaktegasan SBY, ada banyak pandangan ingin pemimpin yang lebih tegas yakni dari militer. Namun ketegasan itu ternyata bisa dimiliki sipil. Ini menarik," ucapnya.
JAKARTA - Direktur Institute for Transformation Studies (Intrans), Saiful Haq menyatakan masyarakat lebih memilih calon presiden dari kalangan sipil
BERITA TERKAIT
- Hobi Naik Gunung? Dokter Ratih Berbagi Kiat Terhindar dari Keram Perut Saat Haid
- BMKG Sebut Gempa Bumi di Garut tak Berpotensi Tsunami
- Syukuri Hasil Pemilu 2024, Petinggi Partai Golkar Tunaikan Ibadah Umrah
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- KPU RI Tunjuk Pieter Ell jadi Kuasa Hukum Sengketa Pileg 2024
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental