Presiden Syria Salahkan Prancis
"Saat seperti ini, harusnya pemerintah Syria ikut berbela sungkawa. Jangan sampai terjadi kasus pasca kejadian WTC. Saat itu, pemerintah AS langsung menyerang tanpa perhitungan yang matang," ungkapnya.
Dia juga menyoroti pernyataan Presiden Prancis Francois Hollande yang langsung menyatakan bahwa ISIS adalah pihak yang bertanggung jawab dalam aksi Jumat (13/11) malam lalu. Harusnya, kesimpulan itu bisa diambil setelah proses forensic dan penyelidikan yang menyeluruh.
"Memang, posisi Hollande dalam krisis sehingga dia langsung mengambil kesimpulan berdasarkan klaim dan ancaman-ancaman sebelumnya. Tapi, pembuktian forensic tetap harus dilakukan," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Fungsi Konsuler KBRI Paris Yosep Tutu mengakui, saat ini laporan atau permintaan bantuan terkait WNI yang tidak bisa dikontak di Paris sudah jauh berkurang. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberadaan bagi sebagian besar WNI sudah bisa dipastikan. Namun, pihaknya mengaku masih terus bersiaga untuk mencari jika memang ada WNI yang menjadi korban teror sporadis di Paris.
"Kami akhirnya sudah menjalin komunikasi dengan Crisis Centre Prancis yang menangani korban-korban serangan. Sampai saat ini, merea masih menyatakan tidak ada indikasi jatuh korban WNI," imbuhnya. (bil)
PRESIDEN Syria Bashar Al Assad pun diberitakan mengeluarkan pernyataan offensive kepada pemerintah Prancis, menyusul insiden serangan teroris di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Stafsus Kementerian Investasi Pradana Soroti Ketidakadilan Kerja Sama Antarnegara
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- KBRI Seoul Ungkap Tantangan untuk Mewujudkan Bebas Visa ke Korsel
- Serangan Presisi Drone Israel Berhasil Habisi Elite Hizbullah
- Populasi Korsel Menua Berpotensi Jadi Peluang Emas Indonesia
- Merawat Konflik, Turki Beri Pengobatan kepada Ribuan Tentara Hamas