Presiden Tewas dengan 12 Luka Tembak, Mata Kirinya Didorong Masuk

Presiden Tewas dengan 12 Luka Tembak, Mata Kirinya Didorong Masuk
Sejumlah tersangka pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Estailove St-Val/AWW/sa

"Tubuhnya penuh dengan peluru," kata hakim pengadilan Petionville, Carl Henry Destin. "Ada banyak darah di sekitar mayat dan di tangga."

Amerika Serikat pada Kamis berjanji untuk mengirim pejabat senior dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) ke Haiti sesegera mungkin untuk menilai situasi dan melihat cara terbaik yang dapat mereka bantu.

Dua sumber penegak hukum AS mengatakan bahwa badan-badan tersebut sedang menyelidiki hubungan AS dengan pembunuhan itu.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan: "Kami mengetahui penangkapan dua warga AS di Haiti dan sedang memantau situasi dengan cermat. Karena pertimbangan privasi, kami tidak memiliki komentar lebih lanjut."

Kepala direktorat intelijen nasional Kolombia dan direktur intelijen polisi nasional juga akan melakukan perjalanan ke Haiti bersama Interpol untuk membantu penyelidikan, kata Presiden Kolombia Ivan Duque, Jumat.

"Kami menawarkan semua bantuan yang mungkin untuk menemukan kebenaran tentang materi dan pelaku intelektual pembunuhan itu," tulis Duque di Twitter.

Pejabat Haiti belum memberikan motif pembunuhan Moise atau menjelaskan bagaimana para pembunuh melewati detail keamanan. (reuters/jpnn)

Presiden tewas dalam sebuah serangan terencana yang melibatkan tentaran bayaran. Brutal.


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News