Presiden Was-was Gara-gara Kelapa Sawit

Presiden Was-was Gara-gara Kelapa Sawit
Presiden Was-was Gara-gara Kelapa Sawit

jpnn.com - BANDUNG - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengusaha industri kelapa sawit menjalankan usaha mereka tanpa harus merusak lingkungan. Pasalnya, kata dia, selama ini lingkungan Indonesia sudah telanjur divonis rusak lingkungan oleh dunia. Meski, kata dia, itu tak sepenuhnya benar. Presiden meminta pedoman industri sawit dijalankan dengan benar sehingga tidak perlu terjadi kerusakan lingkungan yang juga akan membuat nama Indonesia terpuruk di mata negara tetangga.

"Lakukan dengan benar jangan rusak lingkungan. Saya dan para menteri sudah pasang badan, jangan sampai kita fight pada tingkat internasional, tapi di antara kita ada yang belum benar. Dengan demikian, kalau saya bertemu teman-teman saya di dunia internasional saya tidak was-was," ujar Presiden dalam sambutannya di hadapan 1.350 peserta Konferensi Minyak Kelapa Sawit Indonesia ke 9 di Bandung, Kamis (28/11).‬

Presiden memberikan deadline pada para pengusaha itu agar bisa memperbaiki yang belum benar dalam prosedur industri mereka.

Selain itu, ia juga menyarankan para pengusaha industri kelapa sawit menggandeng lembaga swadaya masyarakat (LSM). Hal ini agar, lembaga-lembaga tersebut dapat membantu para pengusaha untuk memberikan saran pelestarian lingkungan. Menurutnya, hal itu penting karena selama ini banyak isu kerusakan lingkungan sebagai akibat industri sawit.

"Bermitralah dengan LSM, NGO. Jadikan mitra, jangan jadikan musuh. Jadikan mitra. Itu penting," kata Presiden.

Ia menyatakan semua pihak harus bahu membahu mengembangkan industri sawit ini agar bermanfaat bagi semua kalangan. Termasuk bagi masyarakat agar bisa mendapatkan lapangan pekerjaan. Terpenting, tidak sampai merusak lingkungan. (flo/jpnn)


BANDUNG - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengusaha industri kelapa sawit menjalankan usaha mereka tanpa harus merusak lingkungan. Pasalnya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News