Pria Amerika Berhasil Kelilingi Antartika Seorang Diri Dalam 54 Hari

"Ini adalah lingkungan yang sempit. Tujuannya adalah untuk menunggu Louis dan memiliki semacam momen perayaan dengan orang lain di planet ini untuk mencapai hal yang sama."
O'Brady menjelaskan secara terperinci suka duka perjalanannya sejak ia memulai penjelajahan pada tanggal 3 November. Ia harus mengangkut 170 kilogram peralatan dengan menanjak dan melewati sastrugi, atau punggung es yang menyerupai gelombang.
"Bukan hanya menarik ... bawaan saya sepanjang hari, tapi saya mengangkatnya dan melewati ribuan tonjolan sastrugi yang diciptakan oleh angin kencang," tulisnya dalam sebuah unggahan Instagram pada 12 November.

"Kadang-kadang ini adalah proses yang membuat frustasi."
Pada tanggal 18 November, ia menulis bahwa ia terbangun dan menemukan kereta luncurnya terkubur karena angin dan salju sepanjang malam. Hari itu ia bertarung melawan angin kencang dengan kecepatan 48 km/jam selama delapan jam saat ia berjalan dengan susah payah.
"Ada beberapa kali saya mempertimbangkan untuk berhenti, memasang tenda saya kembali dan menganggapnya hari yang buruk," tulisnya.
"Saya sempat ingin berhenti ketika merasa lelah dan sendiri, tapi mengingat semua semangat positif yang dikirimkan semua orang, saya mengambil napas dalam-dalam dan fokus mempertahankan kemajuan selangkah demi selangkah dan berhasil menyelesaikannya dalam sehari."
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina