Pride

Pride
Ilustrasi. Foto: REUTERS/OGNEN TEOFILOVSKI

Sedangkan pemilihan warna pelangi berasal dari seniman dan perancang Gilbert Baker yang ditugaskan oleh pengawas kota San Francisco, Harvey Milk, untuk membuat bendera untuk perayaan Pride di kota yang akan datang pada 1978.

Baker, seorang aktivis hak-hak gay terkemuka, mendapat ide dari pelangi untuk mencerminkan banyak kelompok dalam komunitas gay.

Subset bendera juga mewakili orientasi seksual lain dalam spektrum, seperti biseksual, panseksual dan aseksual.

Dalam kategori ini terdapat juga istilah "gender neutral" seseorang yang dianggap netral terhadap gender, tidak laki-laki dan tidak perempuan.

Gerakan ini akan menjadi gerakan global yang masif karena mendapat dukungan terbuka dari perusahaan trans-nasional terkemuka di dunia.

Starbukcs dan Unilever adalah dua perusahaan besar pendukung kuat LGBTQ dan dengan terang-terangan menyuarakan seruan untuk menghormati hak-hak gay dan lesbian.

Apple Inc. adalah sebuah perusahaan teknologi yang populer dengan produk-produk teknologinya. Perusahaan ini didirikan oleh almarhum Steve Jobs, Steve Wozniak, dan Ronald Wayne. Steve Jobs dan perusahaan Apple Inc. sejak lama memang sudah diketahui mendukung pernikahan sesama jenis.

Beberapa kali, apple menghapus berbagai aplikasi di iTunes App Store yang bersifat menolak homoseksualitas.

Di Indonesia gerakan ini sudah muncul sejak 1980-an. Surabaya menjadi salah satu sentra gerakan ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News