Pro Ariel di Barat, Kontra di Timur

Pro Ariel di Barat, Kontra di Timur
Vokalis Peterpan, Ariel, saat menjalani sidang perdana Kasus Asusila di Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, Senin (22/11) pagi. Sidang mengagendakan pembacaan dakwaan. Sidang yang berlangsung tertutup ini dijaga ketat oleh pihak aparat kepolisian. Sempat terjadi keributan saat Ariel dibawa ke dalam gedung pengadilan. FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS
"Kami menghargai hukum yang berlaku. Tapi untuk persoalan ini, ariel harus mendapatkan hukuman seberat-beratnya karena telah mencontoh sesuatu yang buruk untuk generasi muda," papar Hilman.

Sementara itu, ketatnya penjagaan persidangan tersebut memunculkan opini miring terhadap kinerja kepolisian yang dianggap mengistimewakan Ariel. Itu terlihat dari diturunkannya water canon serta 600 petugas polisi di dalam serta diluar persidangan.

Kabag Humas Polrestabes Bandung Kompol Endang Sri Wahyu Utami mengatakan, pengerahan personil polisi tersebut akan dikerahkan selama jalannya persidangan digelar hingga usai. Meski begitu, angka penurunan personel tersebut akan dipertimbangkan kembali sesuai kebutuhan. "Kami tidak mau sampai ada kerusuhan. Nanti juga jumlah personel akan disesuaikan kembali. Penurunan sebanyak ini dilakukan karena ini sidang pertama dan kami harus siap dengan berbagai kemungkinan," pungkas Endang. (eriek/BE)

BANDUNG - Pro kontra dalam sidang perdana Ariel terlihat kontras di Pengadilan Negeri (PN) Bandung. Beruntung kedua aksi pro dan kontra dikawal oleh


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News