Pro-Kiev Ditarik dari Crimea

Pro-Kiev Ditarik dari Crimea
Pro-Kiev Ditarik dari Crimea

KIEV - Ukraina tidak berdiam diri saat Rusia bersiap menyambut Republik Crimea ke pangkuannya. Kemarin (20/3) pemerintahan Perdana Menteri (PM) Arseniy Yatsenyuk mengevakuasi seluruh penduduk sipil dan serdadu pro-Kiev dari semenanjung di Laut Hitam tersebut. Sementara itu, Eropa kembali merumuskan sanksi tegas untuk Rusia. 

 

"Kami memohon PBB agar bersedia mendeklarasikan Crimea sebagai zona demiliterisasi," ungkap Kiev dalam pernyataan tertulisnya. Jika Crimea menjadi zona demiliterisasi, PBB berhak memulangkan sekitar 25.000 serdadu Rusia yang kini bertugas di sana. Selain itu, penetapan zona demiliterisasi tersebut otomatis akan membekukan perjanjian pertahanan Rusia dan Ukraina terkait dengan Crimea. 

 

Tidak hanya menjadikan Crimea sebagai wilayah bebas militer, Ukraina merevisi seluruh kerja sama politik dan nonpolitik dengan Rusia. Termasuk keputusan untuk menarik diri dari Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) yang dikomandani Rusia. Ukraina juga tidak akan menerbitkan visa bagi seluruh warga Rusia yang hendak memasuki atau melintasi wilayahnya.     

 

Rencananya Yatsenyuk menandatangani kerja sama politik dengan Uni Eropa (UE) di bawah Kesepakatan Asosiasi UE pada hari ini (21/3). Hubungan Ukraina dan UE-lah yang lantas memicu konflik di negara berpenduduk sekitar 44,5 juta jiwa tersebut sejak November lalu. Sebab, Viktor Yanukovych yang ketika itu menjabat presiden lebih memilih Rusia ketimbang UE.  

 

KIEV - Ukraina tidak berdiam diri saat Rusia bersiap menyambut Republik Crimea ke pangkuannya. Kemarin (20/3) pemerintahan Perdana Menteri (PM) Arseniy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News