Pro-Rusia Dituding Tembak Jatuh MH17, Apa Kata Kremlin?

Pro-Rusia Dituding Tembak Jatuh MH17, Apa Kata Kremlin?
Tim JIT saat menyajikan hasil awal penyelidikan kriminal jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17, di Nieuwegein, pada 28 September 2016. Foto: AFP

Informasi lain menyebutkan, rudal Buk yang menghantam MH17 tersebut merupakan bagian dari persenjataan unit 332 militer Rusia yang berbasis di Kota Kursk.

Nah, begitu mengetahui temuan JIT, Rusia kembali menegaskan bantahan. ”Data radar yang tertangkap kali pertama mengidentifikasi semua objek yang melayang di lokasi yang dikuasai pemberontak. Datanya sudah jelas. Tidak ada roket. Jika ada, artinya roket itu ditembakkan dari kawasan lain, bukan dari sana,” terang Dmitry Peskov, jubir Kremlin. 

Namun, data satelit yang menjadi rujukan utama Kremlin itu tidak termasuk objek investigasi JIT. Kelompok independen yang sejumlah anggotanya adalah jaksa internasional tersebut lebih banyak menganalisis bukti yang tersaji dalam rekaman video, telepon genggam, dan foto. Sebagian di antaranya memang direkam secara amatir dan diajukan sebagai bukti oleh kerabat dan keluarga korban.

Sayang, meski memiliki data orang-orang yang berpotensi menjadi tersangka, JIT tidak bisa menyeret mereka ke meja hijau. Sebab, tidak ada kesepakatan internasional yang mengatur peristiwa luar biasa seperti tragedi MH17. Seandainya kasus itu dibawa ke meja hijau, JIT tidak tahu harus merujuknya ke pengadilan mana. 

Namun, kerabat korban berpeluang menyeret para tersangka ke meja hijau. Karena itu, mereka mendesak JIT mengungkap identitas para separatis yang mengaku memindahkan rudal Rusia dari gudangnya di Negeri Beruang Merah. Sebab, hanya dengan cara itu mereka bisa merujuk ke pengadilan internasional dan memperkarakan kasus tersebut. 

Menjelang pertengahan tahun ini, JIT yang didukung sejumlah pakar dari berbagai negara mengungkap fakta penting tentang penyebab jatuhnya pesawat. Saat itu JIT memastikan pesawat tujuan Malaysia tersebut ditembak jatuh dengan rudal Buk. Meski masyarakat internasional mengetahui bahwa rudal itu buatan Rusia, Kremlin mengaku tak berhubungan dengan insiden tersebut. 

Dunia tentu tidak langsung percaya pada klaim Kremlin. Apalagi, pasukan Rusia memang bercokol di perbatasan Rusia-Ukraina. Selain itu, Rusia sedang berkonflik dengan Ukraina saat MH17 celaka di kawasan tersebut. Sejak itu, rumor berkembang makin liar tentang keterlibatan pasukan Rusia. Sebab, selain mendukung, Rusia mempersenjatai pemberontak Ukraina di perbatasan. 

Namun, Moskow berpegang pada pendiriannya. Pemerintahan Presiden Vladimir Putin mengaku tidak bertanggung jawab atas insiden tersebut. Dia juga menjamin bahwa pemberontak pro-Rusia tidak terlibat. Saat itu Kremlin malah ganti menuding militer Ukraina yang menembak jatuh pesawat jenis Boeing 777-200ER tersebut meski tak ada bukti yang mengarah ke sana. (afp/reuters/bbc/hep/c18/any/jpnn)

NIEUWEGEIN - Tim investigasi gabungan (Joint Investigation Team/JIT) akhirnya menyelesaikan pekerjaannya menginvestigasi jatuhnya MH17, yang menewaskan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News