Problem Minoritas di Indonesia Tak Hanya Berhenti di Etnis Tionghoa
Komang awalnya mengaku bingung diolok-olok dengan sebutan kasar itu.
"Karena saya tahunya saya Bali, pribumi, cuma kulitnya kuning."
"Tapi sejak itu jadi ngobrol dengan teman keturunan Tionghoa lainnya, terus baru tahu kalau ada nama Cina dan mesti urus SBKRI segala."
Ia-pun lantas menginterogasi sang ibu, mempertanyakan asal-usulnya.
"Saya tanya ibu, 'jadi aku ini apa, pribumi atau keturunan? kalau ditanya di sekolah atau urus-urus surat aku mesti jawab apa?'," ceritanya kepada ABC.
Kejadian itu nyata berimbas besar terhadap kepercayaan diri Komang. Ia menuturkan dirinya mengalami krisis identitas.
"Sejak kejadian itu, saya main sepeda dari jam 2 sampe Maghrib supaya kulit jadi hitam biar enggak dikatain Cina lagi."
"Saya bingung mengindentifikasi diri saya itu sebagai apa."
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0
- Warga Dievakuasi untuk Menghindari Letusan Gunung Ruang