Produksi Batu Bara Tumbuh 12,14 Persen
Tercatat, volume ekspor batu bara Kaltim triwulan I 2019 tumbuh sebesar 12,88 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan IV 2018 yang tumbuh sebesar 10,53 persen (yoy).
Sementara itu, berdasarkan negara tujuannya, peningkatan ekspor terbesar terjadi ke negara India yang tumbuh 51,27 persen (yoy) pada triwulan I 2019.
“Ekspor batu bara sedang membaik. Tentunya itu akan berdampak baik bagi perekonomian di Kaltim,” ujarnya, Senin (17/6).
Peningkatan impor batu bara India dipengaruhi kondisi produksi batu bara domestik India yang mengalami penurunan.
Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan negara tersebut dilakukan melalui impor.
Kinerja penjualan domestic market obligation (DMO) batu bara izin usaha pertambangan (IUP) Kaltim triwulan I 2019 juga menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari IHS Energy dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kaltim, penjualan DMO batu bara Kaltim tercatat 5,46 juta ton.
Angka itu setara 23,22 persen dari total produksi batu bara IUP Kaltim triwulan I 2019.
Produksi batu bara Kalimantan Timur pada triwulan pertama 2019 mengalami pertumbuhan 12,24 persen (year-on-year/yoy) dengan angka mencapai 70,55 juta ton.
- PT BUMI Resources Targetkan Ekspor Utama ke Tiongkok & India
- Masih Muda, Pembunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara Terancam Hukuman Mati
- Polda Sumsel Gagalkan Angkutan Batu Bara Ilegal Tujuan Jakarta
- Bicara Perubahan, Anies Ingin Menyelesaikan Masalah Mendasar di Kaltim
- Produksi Batu Bara 56,2 juta Ton, BUMI Catat Pendapatan USD 4,8 Miliar Selama 9 Bulan
- Bos Batu Bara Ditangkap Polisi, Kasusnya Enggak Main-Main