Produksi Durian Meningkat, Indonesia Bisa Menjadi Pemain Utama

Produksi Durian Meningkat, Indonesia Bisa Menjadi Pemain Utama
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi kebun durian di Bogor, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan RI.

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) meminta petani durian untuk meningkatkan produksi perkebunan masing-masing karena harga buah tropis itu sangat menjanjikan.

"Durian adalah buah unggulan Indonesia yang memiliki pangsa pasar lokal dan internasional. Buah ini laku keras karena memiliki penggemar yang sangat luas," kata Mentan Syahrul ketika mengunjungi salah satu kebun durian di Kota Bogor, Jawa Barat sebagaimana keterangan tertulis pada Rabu (4/11).

Indonesia yang terletak di Katulistiwa memang dianugerahi plasma nutfah yang melimpah. Salah satunya melalui buah tropis seperti durian.

Di kawasan Asia Tenggara, buah durian memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena harga jualnya cukup menjanjikan dibanding buah tropis lainnya.

Selain menjadi primadona di pasar niaga, daya tarik durian yang mampu mencuri perhatian adalah kandungan belerang (sulfuric smell), terlebih ketika durian matang dengan aromanya yang khas.

Mengacu data Badan Pusat Statistik BPS, produksi durian pada 2019 mencapai 1,16 juta ton, naik 1,6 persen dari tahun sebelumnya.

Sekretaris Yayasan Durian Indonesia (YDI) Iwan Subakti menyebutkan, kenaikan produksi durian tersebut tidak dibarengi dengan peningkatan mutu, sehingga nilai jualnya menurun. Khususnya untuk durian lokal yang minim perawatan.

"Perlakuan panen yang tidak baik akan menghasilkan penurunan jumlah dan kualitas durian. Hal ini cenderung mengarah pada durian lokal yang diborongkan, yang akan dipanen serentak baik tua maupun muda dengan sistem ditarik bukan dipetik," ucap Iwan saat dihubungi, Rabu.

Data BPS menyebutkan produksi durian pada 2019 mencapai 1,16 juta ton atau naik 1,6 persen dari tahun sebelumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News