Produksi Green Aggregate, PT Gunung Raja Paksi Bisa Jadi Contoh Perusahaan Lain
Dalam memproduksi green aggregate, steel slag terlebih dahulu dipisahkan dan kemudian dihancurkan menjadi ukuran yang lebih kecil.
Material ini mengandung beberapa oksida seperti CaO, MgO, Fe?O?, MnO? dan SiO? yang bermanfaat bagi industri lain dan lingkungan.
Menurut Argo, aplikasi pemanfaatan green aggregate sudah banyak dikembangkan di berbagai negara maju. Selain bidang konstruksi, juga bisa dimanfaatkan bidang lain seperti pertanian.
Silika pada green aggregate misalnya, sangat baik sebagai media pupuk untuk meningkatkan figur tanaman dan daya tahan terhadap penyakit.
“Selain itu, juga berpori dan bersifat basa sehingga efektif dalam menetralisir keasaman tanah,” kata dia.
Green aggregate produksi GRP dapat dibedakan menjadi lima jenis berdasarkan ukuran.
Mulai tipe Pasir berukuran 0-4 mm, Tipe Screening 4-8 mm dan 8-12 mm, serta Tipe Split berukuran 12-20 dan 20-50 mm.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Keberhasilan GRP memproduksi green aggregate sejalan dengan tren dunia usaha saat ini, terutama dalam mendukung kelestarian lingkungan.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- ICTR: Perdagangan Karbon Harus Bebas dari Praktik Greenwashing
- Pandawa Agri Indonesia Raih Sertifikat EPD
- Mendagri Tito Tekankan soal Pembangunan Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau
- Nikoil Group Siap Ekspansi Global, Fokus pada Teknologi Hijau
- Sambut Hari Kartini & Bumi, Tokopedia Bagi Kisah Inspiratif, Simak
- Gandeng Mitra, Foopak Greaseproof Memberdayakan Ibu-Ibu Memproduksi Kantong Ramah Lingkungan