Produksi Kacang Terenak di Dunia Asal Solsel Turun Drastis

Produksi Kacang Terenak di Dunia Asal Solsel Turun Drastis
Kacang Makadamia. Foto: padangekspres/jpg

jpnn.com, SOLOK SELATAN - Produksi kacang terenak di dunia, makadamia asal Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami penurunan drastis tahun ini.

Produksi rata-rata tahun sebelumnya yang mencapai 11 ton per bulan, merosot jadi hanya 3 ton.

Turunnya hasil produksi kacang terlezat di dunia itu, disebabkan banyaknya bunga pohon makadamia yang mengalami musim gugur. Hal itu sudah terjadi sejak Februari 2017 hingga sekarang.

"Saat ini terjadi penurunan produksi kacang terlezat di dunia, sebabkan bunga kacang mengalami musim gugur. Saat ini kita hanya memproduksi 3 ton perbulan, tahun sebelumnya mencapai 11 ton perbulan," ungkap General Manager PT Mitra Kerinci sebagai pengembang kacang makadamia, Sialagan kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Selasa (7/11).

Pengembangan kacang termahal di dunia tersebut sudah mencapai 956 batang di lokasi perkebunanan teh Solok Selatan itu. Di jual perkilonya Rp600 ribu, namun di super market mencapai Rp1,5 juta perkilo.

"Makadamia ini lebih banyak dimamfaatkan untuk makanan coklat, pengawet makanan, dan juga bisa untuk kosmetik. Serta menurunkan kolesterol dan lainnya. Kasiat dan kegunaan kacang tersebut, sehingga membuat harganya mahal," bebernya.

Pengambilan bibit tidak sekedar dilakukan dengan cara pembiakan stage, yang lebih memiliki akar serabut dan kelemahannya mudah roboh. Namun lebih cepat berbuah, rata-rata usia 5-6 tahun.

Kalau melalui proses pembibitan biji, masa berbuah usia 7 tahun ke atas. Batang lebih kokoh dan untuk produksi hampir sama. "Bila cuaca bagus, maka masa pembuahan lebih cepat dan tingkat produksi pun akan meningkat," paparnya.

Produksi kacang terenak di dunia, Makadamia asal Solok Selatan, Sumatera Barat mengalami penurunan drastis tahun ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News