Produksi Melimpah, Kementan Dorong Ekspor Jagung Sulteng

Produksi Melimpah, Kementan Dorong Ekspor Jagung Sulteng
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan Mat Syukur. Foto: Humas Kementan

"Balai Karantina Pertanian Sulteng juga sangat membantu proses perizinan yang cepat," ujar Nurulhaqi.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulteng Trie Iriany Lamakampali mengatakan bahwa luas tanam dan produksi jagung di Sulteng meningkat terus sejak 2015-2018.

Menurutnya, 2018 Sulteng mampu memproduksi jagung sekitar 380.650 ton.

Trie menambahkan bahwa peningkatan produksi jagung tidak lepas dari dukungan Kementan melalui program Upaya Khusus Padi Jagung dan Kedelai (Upsus Pajale). Sejak 2014, Kementan memberikan bantuan alsintan berupa traktor roda dua dan roda empat, benih, dan pupuk.

"Demikian pula pendampingan dari Balitbangtan berupa penggunaan varietas, cara tanam, pemupukan, dan lain-lain juga signifikan berkontribusi dalam peningkatan produksi jagung," ujar Trie.

Dukungan Pemerintah Kabupaten Touna berupa sarana pelabuhan dan budaya masyarakat bertanam jagung merupakan faktor pengungkit tumbuhnya ekspor jagung di Touna, demikian kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Touna Muhammad Nur Rahmat.

Menurutnya, program "tiada hari tanpa tanam jagung" dan "tiada hari tanpa panen jagung" itu sangat menguntungkan untuk petani dan mendorong ekspor.

Kepala Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian sekaligus penanggungjawab Upsus Sulteng Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa potensi lahan untuk pengembangan jagung di Sulteng sangat luas, terutama di lahan kering seperti di bawah tegakan pohon kelapa, tegalan, dan ladang.

Ekspor jagung dari Sulawesi Tengah sudah dimulai dari Pelabuhan Ampana di Kabupaten Tojo Una-una.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News