Produktivitas Pertanian di Ciamis Meningkat Jadi 8 Ton/Ha dengan RJIT

Produktivitas Pertanian di Ciamis Meningkat Jadi 8 Ton/Ha dengan RJIT
Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) Kelompok Tani Campaka I di Ciamis, Jawa Barat. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, CIAMIS - Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dilakukan Kementerian Pertanian melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Produktivitas yang awalnya 6,5 ton/hektare (ha), naik menjadi 8 ton/ha.

Kegiatan RJIT di Desa Raksabaya, Kecamatan Cimaragas, Kabupaten Ciamis, dilaksanakan oleh Kelompok Tani Campaka I dengan Ketua Muhaemin.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kemampuan petani di daerah Ciamis yang mampu memaafaatkan kegiatan RJIT.

“Petani harus mampu memanfaatkan dan memaksimalkan bantuan water management yang kita berikan. Kementerian Pertanian melakukan ini untuk mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Oleh karena itu, saluran irigasi yang telah direhab harus dijaga bersama-sama oleh para petani,” tuturnya, Selasa (13/10).

Dirjen PSP Kementerian Pertanian Sarwo Edhy mengatakan, kegiatan RJIT dilakukan lantaran aliran air ke lahan persawahan tidak lancar.

“Awalnya, saluran irigasi ini berupa saluran tanah. Distribusi air ke lahan sawah pun kurang lancar. Saluran ini kita perbaiki lewat kegiatan RJIT dan kita jadikan permanen menggunakan konstruksi Cor,” katanya.

Dampaknya positif, karena luas layanan irigasi yang sebelumnya 20 Ha, dengan kegiatan ini mampu meningkatkan menjadi 25 Ha.

Produktivitas pertanian di Ciamis, Jawa Barat, yang awalnya 6,5 ton.ha naik menjadi 8 ton/ha dengan menggunakan RJIT.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News