Profesor Egaliter untuk Yang Tanpa Kasir

Oleh Dahlan Iskan

Profesor Egaliter untuk Yang Tanpa Kasir
Dahlan Iskan.

Di depan mahasiswa itu tergolek  sesosok bayi. Dalam sebuah inkubator. Agak aneh: bayi itu bule. Seperti bayi pasangan suami-istri Prancis.

Ternyata itu boneka.
Saya pun digandeng ke ruang sebelah. Mahasiswa tadi tidak terusik. Ternyata lagi bikin software. Untuk digitalisasi inkubator tersebut.

Itulah inkubator hasil desain Prof Raldi. Yang lahir akibat banyaknya kejadian: meninggalnya bayi prematur dari keluarga miskin.

Kekhususan inkubator UI ini: hanya 50 watt. Cocok untuk rumah orang miskin di Indonesia.

Bandingkan dengan yang impor: 400 watt. Aneh, kata profesor 64 tahun ini, di negara tropik ada inkubator dengan power 400 watt.

Kalau itu di barat, bisa dimengerti. Di sana suhu udara bisa sangat dingin. Tapi dasar mental importir, yang tidak logis pun diimpor.

Kelebihan lain: beratnya hanya 13 kg. Bisa ditenteng dari desa ke desa. Dibuat knock-down pula. Tidak menimbulkan suara sama sekali. Tidak dipasangi kipas di dalamnya.

Dan… harganya hanya Rp 3,5 juta. Bukan Rp 40 juta. Atau Rp 50 juta. Seperti harga impor.

Aneh, di negara tropik ada inkubator impor dengan power 400 watt. Tapi dasar mental importir, yang tidak logis pun diimpor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News