Profil Luhut Panjaitan: Disebut Menteri Segala Urusan, Dituduh jadi Agen Tiongkok

Profil Luhut Panjaitan: Disebut Menteri Segala Urusan, Dituduh jadi Agen Tiongkok
Luhut Panjaitan saat tiba di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10). Foto Ricardo/JPNN.com

Karena luasnya cakupan sektor di bawah koordinasi kementeriannya, Luhut kerap disebut menteri “super” karena mengurus segala urusan.

Luhut kerap dihujat warganet karena pernyataannya yang kontroversial atau tidak sesuai dengan tupoksinya sebagai Menko Maritim.

Padahal, menurut Luhut sendiri, hal itu dilakukan sebagai upaya koordinasi dalam menyelesaikan tugas di bawah kewenangannya. Misalnya saja, urusan perhubungan di bawah koordinasinya yang harus diintegrasikan dengan kementerian lain. “Banyak kebijakan yang harus‎ dikoordinasikan, memang kita kerja tidak terintegrasi,” kata Luhut.

Ia juga kerap dikaitkan dengan Tiongkok. Bahkan sering disebut agen Tiongkok karena selalu menghubung-hubungkan investasi di Indonesia dengan "Negeri Tirai Bambu" itu.

"Orang bilang, Luhut ini agen China. Ada lagi yang bilang saya Dubes Kehormatan China. Yang ngomong asbun (asal bunyi) saja," katanya.

Luhut mengatakan, Indonesia memiliki empat syarat khusus untuk investasi yang masuk ke dalam negeri, sehingga tidak sembarang menarik investasi asing masuk, termasuk yang berasal dari China.

Keempat syarat itu yakni teknologi yang ramah lingkungan, melakukan transfer teknologi, mendidik tenaga kerja lokal, serta memberikan nilai tambah bagi industri.

"Orang selalu kritik saya semua China, semua China. Enggak. Kita punya ‘rule of thumb’ untuk investasi. Siapa saja mau dari bulan, dari mana, sepanjang teknologi yang dia bawa ramah lingkungan, first class, dan mendidik tenaga kerja lokal, silakan," ujar Luhut.

Inilah profil Luhut Panjaitan, yang kerap disebut sebagai menteri segala urusan, menjadi menko kemaritiman dan investasi di Kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News