Program RPL Desa Telah Diadopsi di Beberapa Daerah

Program RPL Desa Telah Diadopsi di Beberapa Daerah
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar alias Gus Halim. Foto: Humas Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa memastikan peningkatan kualitas perangkat desa dan meningkatkan jumlah sarjana desa.

Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengajak pemerintah daerah untuk mengadopsi program ini.

“Kami berharap kian banyak pemerintah daerah yang mengadopsi Program RPL Desa yang memberikan kesempatan bagi perangkat desa dan aktivis desa untuk menikmati pendidikan di jenjang sarjana sehingga kualitas akademik perangkat desa kian meningkat,” kata Abdul Halim, Selasa (2/5).

Hal ini disampaikan menteri yang akrab disapa Gus Halim bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2023.

Gus Halim menyampaikan saat ini program RPL Desa telah diadopsi di beberapa daerah, seperti Kabupaten Bojonegoro dan Blora.

Tidak kurang dari 900 perangkat desa dari dua daerah tersebut mengikuti program RPL Desa.

“Kemendes PDTT bekerja sama dengan Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Negeri Yogyakarta menjadi dua kampus yang menjadi tempat belajar peserta Program RPL Desa,” katanya.

Gus Halim mengungkapkan sejak diluncurkan pada awal 2022, saat ini peserta RPL Desa jenjang sarjana telah mengikuti tiga dari empat semester rencana pembelajaran.

Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa memastikan peningkatan kualitas perangkat desa dan meningkatkan jumlah sarjana desa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News