Program Serasi Butuh Pengawalan dan Pendampingan yang Baik

Program Serasi Butuh Pengawalan dan Pendampingan yang Baik
Ilustrasi lahan rawa yang dibuat menjadi sawah. Foto: Kementan

Untuk keberhasilan pengembangan lahan rawa dan pasang surut ini, harus dilakukan pengawalan dan pendampingan, mulai dari olah tanah sampai pada pasca panen. Bahkan, jika perlu, sampai pada pemasaran.

Menurut dia, pengendalian secara komprehensif sangat penting untuk mengawal pencapaian target kinerja Program Serasi. Sinergi yang baik dan optimal dalam pelaksanaan program Serasi diharapkan dapat mencapai kinerja yang baik dengan tingkat akuntabilitas yang optimal.

Sarwo Edhy menjabarkan, alokasi anggaran pembangunan prasarana dan sarana pertanian pada tahun 2019 sebagian besar digunakan untuk mendukung pelaksanaan Program Serasi, mencapai kurang lebih 47% dari total pagu anggaran Direktorat Jenderal PSP, yakni sebesar Rp4,9 triliun.

“Untuk itu, perlu dilakukan upaya peningkatan pengendalian dari seluruh unsur maupun sub unsur pengendalian secara menyeluruh. Baik dari lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi serta pemantauan pengendalian intern,” tuturnya.

Sarwo Edhy meminta pelaksana, koordinator pelaksana maupun penanggung jawab pengawalan pelaksanaan kegiatan Serasi, dapat bekerja lebih serius dan bersungguh-sungguh.

Agar anggaran yang telah dialokasikan untuk program Serasi ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi upaya peningkatan kesejahteraaan petani rawa.

“Seluruh Kadistan Kabupaten dan Provinsi agar melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan pusat dan Provinsi untuk kelancaran kegiatan Serasi. Sehingga tidak ada masalah yang tertunda dan tidak ada masalah yang tidak selesai,” pungkasnya. (adv/jpnn)


Pengembangan lahan rawa mutlak harus dilakukan mengingat kondisi lahan sawah pertanian cenderung terus menurun.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News