Program Tol laut Diharapkan Mampu Beri Kontribusi Nyata

Program Tol laut Diharapkan Mampu Beri Kontribusi Nyata
Kapal Tol Laut. Foto Ilustrasi: Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Pembangunan sarana dan transportasi laut dilakukan untuk memperlancar arus penumpang, barang dan jasa, serta menjadi sarana penyebar informasi ke seluruh penjuru tanah air.

Dengan begitu bisa memperlancar roda perekonomian dan membantu distribusi logistik nasional.

"Program tol laut merupakan salah satu perwujudan program nasional transportasi laut pemerintahan saat ini, yang mana salah satu tujuannnya yaitu untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan," ucap Plt. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko.

Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan telah mengoperasikan 15 trayek kapal angkutan barang di tol laut dan tiga trayek tambahan yang menyinggahi daerah-daerah yang masuk ke dalam kategori daerah tertinggal, terpencil, tarluar dan perbatasan.

"Dalam pelaksanaanya, efisiensi tol laut angkutan barang saat ini menggunakan dua pola subsdi, yaitu subsdi pengoperasian kapal dan subsidi pemanfaatan ruang muat kapal komersial," kata Capt. Wisnu.

Untuk mencapai sinergi yang diinginkan dalam program tol laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menghadirkan Publik Service Obligation (PSO) yang menjadi komponen program tol laut, seperti PSO penumpang kelas ekonomi, PSO angkutan barang di laut, PSO angkutan kapal perintis dan rede, PSO angkutan kapal ternak, dan PSO barang dan peti kemas.

"Kelima jenis komponen tol laut tersebut harus dipahami sebagai angkutan laut yang teratur dan terjadwal bukan Tramper, karena dalam pengoperasian Tramper kapal berjalan tanpa jadwal yang regular dan rute yang tidak teratur. Sehingga apa yang diinginkan bangsa ini untuk merangkai pulau – pulau dalam sebuah konektivitas transportasi laut yang rutin dan terjadwal bisa terwujud," sambung Capt. Wisnu.

Selain itu, saat ini para pengguna jasa tol laut juga kian dipermudah melalui layanan aplikasi berbasis online bertajuk Informasi Muatan dan Ruang Kapal (IMRK), yang memberikan informasi seputar muatan dan kapasitas ruang kapal yang digunakan.

Hingga saat ini, Kementerian Perhubungan telah mengoperasikan 15 trayek kapal angkutan barang di tol laut dan tiga trayek tambahan yang menyinggahi daerah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News