Prolog Bu Mega di Buku tentang Soekarno-Hatta: Mentalitas Bangsa Pejuang Tampak Meredup

Prolog Bu Mega di Buku tentang Soekarno-Hatta: Mentalitas Bangsa Pejuang Tampak Meredup
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir bersama ratusan peserta bedah buku Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta di Universitas Terbuka Convention Center, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/12). Foto: DPP PDIP

Buku Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta ditulis oleh Fatah Sulaiman dkk.

Editor buku setebal 224 halaman itu antara lain Ojat Darojat, Fatah Sulaiman, Nurhasan, Fathur Rokhman, Ganefri, dan Miftahil Ilmi.

Penulisnya ialah para rektor yang tergabung dalam Asosiasi Rektor Merah Putih. Buku itu diterbitkan oleh Universitas Terbuka.

Hasto menuliskan epilog buku itu, sementara Megawati menuliskan prolognya. Mendikbudristek RI Nadiem Makariem menuliskan sambutannya di bagian awal buku.

Dalam prolog buku itu, Megawati menuliskan mengenai Pancasila hingga soal sejarah perjuangan Indonesia dalam melaksanakan tugas-tugas konstitusional bagi dunia.

“Sumbangan Indonesia terhadap peradaban dunía nampak dalam peran aktif Indonesia di dalam mendorong kemerdekaan negara Maroko, Tunisia, Aljazair, Sudan, Pakistan, dan lain-lain. Kesemuanya sangat membanggakan, dan hal tersebut terjadi justru ketika Indonesia masih dalam kondisi yang serbaterbatas,” tulis Megawati.

Megawati meulis kritik atas situasional saat ini, dengan kondisi yang tentunya lebih baik, seharusnya kepemimpinan Indonesia bagi dunia semakin besar. Namun mengapa yang terjadi justru sebaliknya.

"Mentalitas bangsa pejuang nampak meredup; nasionalisme bangsa semakin meluntur; keyakinan untuk berani berdaulat dan berani berdiri di atas kaki sendiri juga tereduksi.”

Dalam buku karya sejumlah rektor berjudul Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta, Megawati Soekarnoputri menuliskan prolog. Isinya sebuah kekhawatiran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News