Promosi BBM Non Subsidi Diabaikan Konsumen

Promosi BBM Non Subsidi Diabaikan Konsumen
Promosi BBM Non Subsidi Diabaikan Konsumen
SURABAYA - Dari tahun ke tahun, konsumsi BBM bersubsidi rupanya masih belum bisa ditekan. Tercatat, konsumsi BBM bersubsidi tiap tahunnya meningkat 10 persen. Alhasil, konsumsi BBM bersubsidi selalu saja melebihi kuota. Misalnya pada semester pertama 2011, konsumsi premium bersubsidi di Jatim lebih 3,2 persen dari kuota yang tetapkan. Sedangkan solar kuotanya melonjak 5,4 persen dari patokan.

Asisten Manajer Eksternal PT Pertamina Regional V, Eviyanti Rofraida mengatakan, konsumsi BBM bersubsidi di Jatim mencapai 1,662 juta kiloliter (KL), padahal kuota yang ditetapkan di Jatim pada 2011 sebesar 3,248 juta KL. Idealnya, konsumsi BBM bersubsidi pada semester awal sebesar 50 persen dari kuota, atau di bawah itu.

Tak hanya premium bersubsidi yang over kuota, hal ini juga terjadi pada konsumsi solar. Pertamina mencatat solar di Jatim juga terjadi over kuota sebesar 105,4 persen, yakni konsumsi sebesar 868 ribu KL. Sedangkan patokan kuota pada tahun ini mencapai 1,662 juta KL.

Sedangkan kota-kota di Jatim yang over kuota premium adalah Tuban sebesar 32.800 KL, atau overkuota 108,1 persen dari penetapan 30.300 KL. Sedangkan kota dengan jumlah solar yang overkuota yakni Sumenep sebesar 118,6 persen, dari 5.400 KL, kuota melonjak menjadi 6.400 KL. "Over kuota telah terjadi dari tahun ke tahun. Peningkatannya 10 persen. Pertamina tidak bisa apa-apa, karena kewajibannya menjadi pemasok. Kalau mau menekan kuota, perlu regulasi dari pusat," tutur Evi saat ditemui Jawa Pos.

SURABAYA - Dari tahun ke tahun, konsumsi BBM bersubsidi rupanya masih belum bisa ditekan. Tercatat, konsumsi BBM bersubsidi tiap tahunnya meningkat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News