Proposal Prabowo Disorot, Dinilai Bisa Mengancam Reputasi Indonesia & Jokowi

Proposal Prabowo Disorot, Dinilai Bisa Mengancam Reputasi Indonesia & Jokowi
Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional Unair Surabaya, Radityo Dharmaputra menilai Prabowo telah mempertaruhkan reputasi Indonenesia. Ilustrasi: Sultan Amanda/JPNN.com

Dari situ, Ukraina memandang Indonesia bisa memainkan peran dalam proses perdamaian antara Rusia-Ukraina.

Namun, kondisi itu kini bisa terganggu akibat munculnya proposal perdamaian dari Prabowo yang ternyata tidak diketahui oleh Jokowi.

“Proposal yang terlalu terburu-buru diajukan kemarin, yang tidak berdasar, tidak masuk akal, dan tidak sesuai dengan situasi di lapangan tersebut justru mencederai kepercayaan rakyat Ukraina dan pemerintah Ukraina tentunya,” ujar Radityo.

Selain itu, Radityo uga menilai pertemuan antara Prabowo dengan Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin setelah polemik muncul belum tentu membuat situasi menjadi selesai.

"Kabar yang saya lihat di media Pak Vasyl mengatakan urusannya sudah selesai dan sudah lebih jelas sekarang. Tetapi masalahnya kita tidak tahu sejelas apa? Tentu Indonesia perlu memperbaiki reputasi,” ujarnya.

Lebih dari itu, Radityo berharap Prabowo dan pemerintah Indonesia harus segera bergerak memulihkan hubungan dengan Ukraina imbas dari proposal tersebut.

Salah satu upaya terdekat misalnya memberikan ucapan duka hingga dukungan logistik bagi warga yang terdampak dari jebolnya bendungan akibat konflik Rusia-Ukraina.

"Karena kalau tidak, Indonesia akan dianggap sebagai negara yang ternyata sama-sama membela Rusia. Kalau di mata dunia, Indonesia akan jadi diragukan, sebetulnya Indonesia mau jadi apa? kok proposalnya jadi mirip dengan proposal Rusia,” ujar Radityo.(mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional Unair Surabaya, Radityo Dharmaputra menilai Prabowo telah mempertaruhkan reputasi Indonenesia


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News