Prostitusi Pria di Solo Terbongkar, Ada yang Gemuk, Langsing, Oh!

"Ini kaitannya dengan selera ya. Seperti layaknya prostitusi wanita. Pelanggan beda-beda seleranya. Ada yang mencari yang gemuk, ada yang langsing, yang kulitnya putih atau sawo matang, dan lain sebagainya," kata dia.
Menurutnya, terjun ke dunia gay bukan tanpa risiko. Banyak dampak yang akan ditimbulkan. Karena kondisi mereka tidak tahu apakah sehat atau tidak. Bisa saja mereka memiliki riwayat infeksi seksual atau HIV. Apalagi sekarang marak Covid-19.
"Itu baru kesehatan, para pelaku gay ini juga rentan menjadi korban kekerasan dari pasangan sejenisnya. Bisa disiksa, bahkan dibunuh hanya karena cemburu,” kata Argyo.
Di sisi lain, Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandani Rahardjo Puro menjelaskan prostitusi pria yang dibongkar beberapa hari lalu itu, menjadikan sebuah indekos di daerah Banjarsari, Kota Solo sebagai tempat praktiknya.
Dari hasil penyelidikan sementara terungkap pelaku yang berkedok melayani jasa pijat itu juga bisa dipanggil ke luar indekos.
"Tidak hanya sesama jenis, tetapi juga threesome. Layanan itu untuk pasutri,” ujarnya.
"Modusnya tertutup rapi. Jadi yang tahu adanya layanan ini cuma orang-orang tertentu saja. Mereka berhubungan lewat grup di media sosial," imbuhnya. (atn/bun/dam)
Para pelaku prostitusi pria ini juga rentan menjadi korban kekerasan. Bisa disiksa, bahkan dibunuh hanya karena cemburu.
Redaktur & Reporter : Adek
- Inikah Provokator yang Ditangkap Polisi saat Demo Hari Buruh?
- Polisi Temukan Fakta Mencengangkan saat Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara
- Geledah Rumah Predator Seksual di Jepara, Polda Jateng Sita Baju hingga Alat Kontrasepsi
- Segera Disidang, 3 Tersangka Kasus Perundungan Dokter Aulia Belum Ditahan
- Ini Tampang Predator Seksual di Jepara, 31 Anak Jadi Korban
- Propam Pastikan 1.205 Personel Polda Jateng Bebas Narkoba dan Judol